Teganya seorang ayah demi keluarga


















TEGA SEORANG AYAH

Malu, secolek sahaja,
selebihnya dilempar jauh takut terbeban mencari rezeki,
marah, segunung kerau banyaknya,
dibungkus rapi sebagai hadiah,
katanya untuk santapan kami di hari muka,
sayang, ghaib tersembunyi misteri,
terkadang muncul, terkadang cuma bayang-bayang,
tapi ayah tak pernah tega mencampakkan kami ke lembah dina,

takut, geluk jampi pun takkan sarana menemukannya,
paling handal dalam berperang,
dialah jeneral dialah laskar,
demi keluarga katanya,
malas, kalaulah malam tidak wujud,
pasti kantornya dipenuhi siang,
tapi ayah tak pernah tega untuk cuai pada kami,
walau berbondong-bondong capeknya,

teganya ayah,
asbabnya bukan melampung diri,
cuma mengelok warisnya nanti,
biar tak tambung pada pertiwi,
biar tak tempang membawa diri,
biar tak nyesal di hujung hari.

Nukilan : keroncongemas



0 comments:

Pengikut